Article

Blog Image

Kolaborasi Strategis BMU di Balik Omah Atsiri Baloga: Inovasi Minyak Atsiri untuk Masyarakat

Malang – PT Brawijaya Multi Usaha, sebagai holding company dari Universitas Brawijaya, menunjukkan peran strategisnya dalam pembukaan Omah Atsiri Baloga. Wahana edukasi dan rekreasi baru yang berlokasi di area Batu Love Garden (BALOGA) ini merupakan buah kerja sama antara Institut Atsiri Universitas Brawijaya, Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains & Teknologi (DIKST) UB, PT Brawijaya Multi Usaha, dan Jawa Timur Park Group. Kolaborasi yang telah terjalin selama setahun ini secara resmi diresmikan pada Rabu (05/02) oleh Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc, beserta jajaran rektorat, jajaran Direksi PT Brawijaya Multi Usaha, Staf Ahli Jawa Timur Park Group Bapak Rio Imam Sendjojo, Bupati Trenggalek Bapak Mochammad Nur Arifin, serta seluruh Direksi dan Operational Manager Jawa Timur Park Group.

Omah Atsiri Baloga bukan sekadar destinasi wisata edukasi biasa. Pusat ini dirancang sebagai wadah hilirisasi riset, pusat pelatihan masyarakat, sekaligus etalase produk inovasi berbasis atsiri. Prof. Widodo dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat, termasuk peran penting BMU. "Kolaborasi ini sangat penting agar UB memiliki aktivitas hilirisasi riset yang bisa langsung dinikmati oleh masyarakat. Omah Atsiri Baloga adalah bukti nyata komitmen kami dalam menghadirkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat," ujar Prof. Widodo.

Peran PT Brawijaya Multi Usaha sebagai holding company menjadi krusial dalam menjembatani riset dan aplikasi komersial. Keterlibatan PT BMU memastikan bahwa hasil inovasi dari Institut Atsiri dan DIKST UB tidak hanya berhenti di tingkat laboratorium, tetapi dapat dikembangkan menjadi prototipe dan produk inovasi yang memiliki daya saing, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Omah Atsiri Baloga telah resmi mendapatkan Penetapan Organisasi Riset (Pertor) dari Pusat Inovasi dengan nomor 103 tahun 2024. Pertor ini menggarisbawahi tiga tugas utama Omah Atsiri Baloga:

  1. Menghasilkan prototipe dan produk inovasi berbasis atsiri.
  2. Meningkatkan daya saing minyak atsiri di tingkat nasional dan internasional.
  3. Melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholder, baik di dalam maupun luar negeri.

Dengan hadirnya Omah Atsiri Baloga, UB semakin memperkuat perannya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya fokus pada riset, tetapi juga pada hilirisasi dan pemberdayaan masyarakat, dengan dukungan penuh dari PT Brawijaya Multi Usaha dalam aspek pengembangan dan komersialisasi. Wahana ini menawarkan pengalaman imersif bagi pengunjung untuk mengenal dunia essential oil, mulai dari sesi meracik aroma yang dipandu tim ahli mencoba berbagai minyak atsiri seperti sereh, cengkeh, dan lavender hingga memahami proses destilasi dan kekayaan tanaman aromatik Indonesia. Suasana laboratorium yang interaktif dan edukatif akan menjadi pengalaman berkesan.

Soft opening Omah Atsiri ini diharapkan menjadi awal dari transformasi besar dalam pengembangan ekonomi lokal berbasis atsiri. Seperti yang diungkapkan Prof. Unti (mungkin Prof. Unti adalah salah satu pihak yang terlibat, namun tidak disebutkan secara jelas jabatan atau nama lengkapnya di naskah asli), "Mungkin yang terlihat hari ini masih sederhana, tapi ini adalah langkah besar menuju sinergi antara pendidikan dan industri yang lebih kompleks."

Dengan target menjadi pusat edukasi atsiri terkemuka di Indonesia, Omah Atsiri diharapkan mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, industri, dan dunia pendidikan. Kolaborasi erat antara Universitas Brawijaya, DIKST, Institut Atsiri UB, JTP Group, dan khususnya PT Brawijaya Multi Usaha menunjukkan bahwa inovasi yang dilakukan bersama dapat menghasilkan dampak yang jauh lebih besar dan berkelanjutan.

Leave a Reply